Pages

Rabu, 26 Maret 2014

Sajak Sperma

apakah dulunya seperma terorganisir ya? 
siapa yang yang memimpin ya?
apa ada Pemilu juga ya?
bukankah jumlahnya jutaan ya?
aku merasa gk pernah memimpin.


Aku yakin,
para sperma tidak hanya berkelahi dan adu cepat,
mereka pasti mengadakan perundingan,
dan banyak lobi - lobi.
hajah.. seandainya Aku bisa ingat kejadiannya.
Apa benar sperma terorganisir ya?

Menjadi sperma – sperma
hanya ada satu Tuhan,
satu lubang cahaya,
satu harapan,
Cahaya harapan ovum,
di langit hitam vagina.


di bagian kering bumi vagina,
sperma kecil dan sperma besar terhenti,
sperma kecil bertanya,
bang, apakah sebab kita menuju cahaya itu?
kenapa hanya satu?
entahlah dik, lantas akan ke mana lagi kita alu bukan ke sana
benar ya bang, tapi sekarang kita kering di sini
kita mati dik, di lubang cahaya itulah segalanya bisa

ketika hanya ada satu kemerdekaan,
begitu mudah berkeras hati, mengejang otot meraih cahaya
walaupun saat meraihnya,
kita akan mati dibumi atau dilangit vagina,
Tanpa tahu ke mana cahaya akan membawa,
sekalipun hanya ke tumpukan jerami teka-teki,
yang hanya membikin gatal dan bergeliat tanpa henti,
dan lupa akan cahaya yang dulu kita kejar selagi jadi sperma

di sini, ditempat segalanya bisa
menjadi manusia didunia penuh teka-teki,
tempat banyak sperma melupakan Cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar