Selasa, 23 Juli 2013
Jumat, 19 Juli 2013
Menulis!
Apasih pentingnya menulis?
-
Biar eksis
-
Biar diliat – dinilai orang
-
Biar ada bahan buat diceritain ke orang – orang
-
Kewajiban (buat yg kerja dan masih sekolah)
-
Macem – macemlah pokoknya.
Kadang pengen aja sih nulis, sekedar iseng.
Tapi hakikatnya, menulis adalah yang paling berpengaruh
pada kemajuan zaman. Menurut gw menulis adalah mengabadikan ide pada sebuah
media, apapun itu, kanvas, musik, tulisan, dll. Bayangin klo gk ada orang yg
karyanya bertahan setelah dia mati, bakalan gk ada perubahan buat generasi
sebelumnya. Karena generasi setelahnya hanya lagi – lagi berpikir dan bertindak
berdasarkan apa yang dia baca, dia lihat pada era kehidupannya. Mereka gk
menelaah apa saja kejadian yang mempengaruhi kehidupan di masa mereka, jelaslah
mereka gk menelaah karena memang gk ada yang ditelaah (gk ada tulisan). Kecuali
kalau masih ada kisah – kisah yang terus menerus diceritakan dari generasi ke
generasi. Tapi mau sampai kapan?, yang namanya cerita dari mulut kemulut toh pasti
sangat dipengaruhi emosi dan ide si penutur. Pasti walaupun sedikit ada yang
dilebih – lebihkan atau berkurang. Disinilah fungsi tulisan, sebagai dokumen
tanda bukti bahwa suatu kejadian telah terjadi, sebuah ide pernah terwujud,
atau sebuah kisah pernah diketahui dan berpengaruh pada kehidupan jauh setelah
kisah tersebut ada.
Klo gk ada tulisan, gk ada yang bisa dipelajari dan
dikembangkan.
Buat gw, menulis itu mengurangi beban otak untuk
mengingat, karena diotak gw gk ada menu Search kayak di komputer, atau menandai
hal – hal penting dengan stabilo warna – warni biar mudah dicari lagi kalo lupa
kayak kalo kita baca buku. Jadi kalo lupa tinggal liat – liat catetan aja.
Apapun persepsi orang – orang menulis itu penting.
jaman dolo sebelum semua orang bisa menulis dan membaca, ide dan hasil
pemikiran dijadiin sebuah lagu yang panjang dan disenandungkan diajarkan secara
turun temurun. Ya itulah kenapa klo orang seumuran kakek buyut gw sering nembang,
nyayiin lagu yang nadanya itu aja tapi liriknya panjang buanget, da entah apa
artinya. Contoh karya – karya tulisan yang dijadiin tembang itu kayak
serta/sureq atau kalo dibaca selayaknya tulisan bisa dinamain epik, karena rata
– rata tembang berisi tentang kisah – kisah yang jadi panutan.
ada beberapa serat yg gw tau
Serat centhini http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_Centhini
Serat Kalatidha http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_Kalatidha
Atau mungkin dari daerah melayu dijaiin semacem sajak
yang juga bisa dinyanyiin kayak Gurindam dua belas http://id.wikipedia.org/wiki/Gurindam_Dua_Belas
Kesemuanya terkandung kisah – kisah dan panutan dan
tuntunan kayak Novel – novel dijaman kita dan buku motivasi yang kadang
ngebosenin. Setiap daerha pasti punya kisa- kisah yang sama bagusnya, tapi
mungkin ketidak adanya tulisan bikin orang – orang gk tau bau kisah itu pernah
ada diaerahnya.
Ada juga tulisan yang mendokumentasikan suatu
kejadian, Karena jaman dulu emang masih belum ada media massa, seperti syair
karya penyair lampung – melayu Mohamad soleh yang mengisahkan letusan gunung Krakatau
yang super dahsyat tahun 1883, atau catatn sir Thomas Stamford raffles tentang
keresahannya sewaktu gunung Tambora meletus dengan begitu dhsyat 1815. Dan karena
kedahsyatan dari letusan tersebut iklim dunia sempat berubah untuk beberapa
bulan, bahkan beberapa hari setelah tambora meletus menyebabkan Napoleon
Bonaparte mengalami kekalahan dalam perang karena cuaca buruk yang ditimbulkan
letusan Tambora. Bayangkan kalau tulisan – tulisan tersebt gk ada, kita Cuma tau
dalam periode kehidupan kita Krakatau itu udah ada, atau gunung tambora itu
memang udah sompal dari sananya.
Dan begitu pentingnya sebuah tulisan dan dokumentasi
sejarah berpengaruh pada pola berpikir manusia dari generasi ke generasi. Dalam
tafsir tematik wawasan Al-Qur’an menjelaskan bahwa seruan para nabi selalu
lebih luas dari generasi sebelum ke generasi sesudahnya, dari Nuh, Hud, Shaleh
hingga Muhammad.
Menulis juga menjadi acuan tingkat kepahaman dari apa
saja yang telah kita baca, baik itu dari buku atau dari pengamatan langsung
terhadap kehidupan. Lagian menulis itu semacem menyimpan kesenangan terhadap
penemuan hal – hal baru dari sebuah buku atau bentuk pengetahuan apapun. karena
sebaik – baik ingatan manusia, rata – rata dari kita hanya mampu mengingat 15%
dari keseluruhan yang kita pelajari dalam satu hari. Sayang kan kalo ada memori
– memori yang baik tetapi kita hanya bisa menikmatinya hanya sekali waktu saja.
Udahlah, kepanjangan
Ntar malah ngebosenin, salam tanda seru..!!!
“Orang boleh
pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam
masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” –
Pramoedya Ananta Toer
Analysis Of S.W.O.T.
Strenght
Kekuatan / potensi yang dimiliki
Weakness
Kelemahan / permasalahan yang dimiliki
Opportunity
Peluang / potensi dari lingkungan
Threat
Kendala dan tantangan
dari lingkungan
Sangat banyak tulisan yang menjelaskan tentang
beginian, dari gw segitu aja, klo kebanyakan malah bikin semakin ngelebar dan gk
nyambung. Gk sekedar untuk keperluan bisnis proyek dan kegiatan apapun
sebaiknya dianalisis dengan metode ini, biar kita semakin yakin apa yang akan
kita lakuin. Karena terkadang kan kita suka ragu – ragu dan takut dengan
kendala – kendala yang bakal kita temuin, seringkalinya kita cuek – cuek aja
untuk nemuin solusinya. Tapi dengan analisis semacem ini semoga bisa bikin kita
lugas dalam setiap keputusan yg kita ambil.
salam tanda seru..!!!
Rabu, 17 Juli 2013
Raden Saleh - Pelukis Pribumi Termahsyur Jaman Kolonial Belanda
Semasa
belajar di Belanda keterampilannya berkembang pesat. Wajar ia dianggap saingan
berat sesama pelukis muda Belanda yang sedang belajar. Para pelukis muda itu
mulai melukis bunga. Lukisan bunga yang sangat mirip aslinya itu pun
diperlihatkan ke Raden Saleh. Terbukti, beberapa kumbang serta kupu-kupu
terkecoh untuk hinggap di atasnya. Seketika keluar berbagai kalimat ejekan dan
cemooh. Merasa panas dan terhina, diam-diam Raden saleh menyingkir.
Ketakmunculannya
selama berhari-hari membuat teman-temannya cemas. Muncul praduga, pelukis
Indonesia itu berbuat nekad karena putus asa. Segera mereka ke rumahnya dan
pintu rumahnya terkunci dari dalam. Pintu pun dibuka paksa dengan didobrak.
Tiba-tiba mereka saling jerit. "Mayat Raden Saleh" terkapar di lantai
berlumuran darah. Dalam suasana panik Raden Saleh muncul dari balik pintu lain.
"Lukisan kalian hanya mengelabui kumbang dan kupu-kupu, tetapi gambar saya
bisa menipu manusia", ujarnya tersenyum. Para pelukis muda Belanda itu pun
kemudian pergi.
Sedikit Kisah yang menginspirasi dari orang Pribumi
satu ini,
Undang - Undang Yang Konyol (Sebuah Koreksi)
Penggalan cerita Kisah 47 Ronin - John Allyn
Kota Edo - Jepang 1701
Seumur
hidupnya Oishi selalu menentang keke-rasan sesuai ajaran Budha, meskipun kadang
dia terpaksa membunuh untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, atau
membunuh hewan untuk mendapat makan. Secara pribadi, dia .menyesalkan kekejaman
yang terjadi dalam pertandingan mema-nah anjing dan dia tidak keberatan bila
olahraga semacam itu dilarang. Akan tetapi, Undang-Undang Pelestarian Hidup
yang dikeluarkan Shogun ternyata sangat merugikan. Sekarang ini binatang lebih
ber-untung dibanding manusia, dan ini membuat negeri berada di tepi jurang
kekacauan ekonomi.
Di kota,
Oishi melihat petani yang dulu sangat berhasil kini mengemis mencari kerja
karena dilarang membunuh hama yang merusak tanaman. Serigala, musang, burung dan serangga
berkeliaran dengan bebas di ladang, sementara petani hanya dapat melihat tanpa
dapat berbuat apa-apa.
Oishi tahu
bahwa unggas diperdagangkan secara diam-diam di ruang belakang beberapa toko
ter-kenal, namun pelanggaran atas undang-undang ini hanya sedikit. Bukan saja
karena perangkat adminis-tratif pemerintahan Shogun sangat berhasil dalam
menangkap para pelanggar hukum, tapi juga karena denda bagi mereka yang melukai
makhluk hidup sangat besar. Dan bila membunuh binatang, "pelaku
kejahatan" itu akan dihukum mati.
Ada
golongan lain yang senasib dengan petani. Para pemburu, pemasang jerat, dan
penyamak kulit juga beramai-ramai memenuhi kota untuk mencari nafkah. Dan yang
membuat mereka tidak berdaya adalah lapangan kerja yang tersedia sangat sedikit
sementara harga makanan tak terjangkau oleh rakyat biasa karena hasil panen
tidak mencukupi. Satu-satunya yang bisa diperoleh dengan murah adalah gadis
untuk menemani tidur karena makin banyak petani yang menjual anak gadis mereka
ke rumah pelacuran.
Kebijakan yang aneh, membikin wanita lebih murah disbanding
pangan. Ada lebih konyolnya lagi latar belakang diberlakukannya undang – undang
tersebut karena sang Shogun pernah
kehilangan seorang anak - putranya yang berusia empat tahun meninggal dunia.
Dan pendetanya mengatakan bahwa untuk bisa punya putra lagi, dia harus bertobat
mungkin dia pernah menghilangkan nyawa bebe-rapa
makhluk hidup. Kau sudah tahu kalau kita tidak lagi menggunakan anjing dalam
pertandingan, itu karena Shogun dilahirkan pada Tahun Anjing, Sekarang,
membunuh anjing akan dihukum mati."
Bahkan di penggalan cerita yang lain anjing yang mati
diperlakukan selayaknya manusia, dimandikan dimasukkan kedalam peti dan dipikul
oleh dua orang manusia.
Cerita ini bisa menjadi teladan koreksi, bagi
masyarakat dan pemerintah kita bahwa seringkali dizaman yang lebih dan modern
seperti sekarang, mereka juga memberlakukan kebijakan yang serupa-sepadan
seperti penggalan cerita diatas pada zamannya.
Lucu ya, astagfirullah!
Education In Our Beloved Country <== Shits Created Each of day, for many years
Mahasiswa yang lulusnya lama,
Malas,
Bodoh,
Pembangkang,
Ok itu gw banget dan gw ngaku salah,
dosen – dosen gw semua bilang klo itu gk baik, seharusnya
mahasiswa itu penuh passion untuk menyelesaikan studinya. Tapi kan keadaan gw
gk mendukung baik finansial maupun kompetensi gw.
Tapi disetiap kesempatan mereka selalu ngeluh sama
mahasiwanya, uring – uringan, seolah – olah itu gk baik buat karir mereka, Mereka
bisa dipandang gagal. Lha tapi kenapa uring – uringan ama mahasiswa, padahalkan
objektif banget, mereka ngajar denga pola ya rata, ngebosenin, klo ada mhasiswa
yang asal terima – terima ajasi sih ya gk masalah, “mereka – mereka yang
berpikir untuk cepet – cepet lulus” gk merasa punya tanggung – jawab dengan
ilmu yang mereka pelajari. Kalo ada mhasiswa yang punya banyak keinginan dan
idealis salah tah?, mereka gk mampu tah?, trus mereka pengen dapet mahasiswa
yang nurut – nurut aja?
Terus, perubahan apa yang mereka sumbangkan?
Terus, perubahan apa yang mereka sumbangkan?
Datar – datar aja y?
Yha pantes aja Indonesia terbelakang, maaf kalo
tulisan ini kasar, karena memang harus seperti ini biar pesannya tersampaikan.
“Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan,
memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan” ― Tan Malaka
Selasa, 16 Juli 2013
22 Tahun 2 Bulan dan 22 Hari
Dua puluh
dua tahun dua bulan dua puluh dua hari ayat – ayat
Al-Qur’an diturunkan secara berturut – turut. Dan selama itu pula Nabi Muhammad
SAW dan para sahabat tekun da gigih mengajarkan Al-Qur’an, Menbimbing dan
membangun masyarakat dengat segala keterpaduan ilmu yang terkandung dalam
Al-Qur’an.
Mengapa dalam rentang waktu 20 tahun?
kenapa lebih dari 20 tahun Al-Qur’an diturunkan, selesai dan berhasil?
kenapa lebih dari 20 tahun Al-Qur’an diturunkan, selesai dan berhasil?
Dalam bidang pendidikan, Al-Qur’an menuntut bersatunya
kata dengan sikap. Karena itu keteladanan para pendidik dan tokoh masyarakat. Pada
saat Al-Qur’an mewajibkan seorang anak untuk menghormati orang tuanya, pada
saat itu pula ia mewajibkan orang tua mendidik anak – anaknya. Pada saat
masyarakat diwajibkan menaati Rasul dan para pemimpin, pada saat yang sama
Rasul dan para pemimpin diperintahkan menunaikan amanah, menyayangi yang
dipimpin sambil bermusyawarah dengan mereka.
Demikianlah Al-Qur’an menuntut keterpaduan orangtua,
masyarakat, dan pemerintah. Tak mungkin keberhasilan dapat tercapai tanpa keterpaduan,
dan tidak mungkin kita berhasil kalau beban pendidikan hanya dipikul oleh satu
pihak, atau hanya ditangani oleh guru dan dosen tertentu tanpa melibatkan
seluruh unsur kependidikan.
Oleh karena itu Al-Qur’an membutuhkan waktu selama 20
tahun lebih untuk mengiplementasikan nilai – nilai yang terkandung didalamnya
dan memberikan efek kemajuan yang luar biasa dan tak lekang oleh zaman.
Berikut adalah hasil riset yang mendukung kenapa
dibutuhkan waktu 20 tahun lebih Al-Qur’an diturunkan. Seorang guru besar di Harvard
university melakukan penelitian pada 40 negara untuk mengetahui factor kemajuan
atau kemunduran suatu Negara (Butuh Koreksi).
Salah satu factor utamanya adalah materi bacaan dan
sajian yang disuguhkan kepada generasi muda. Dan ditemukan bahwa dua puluh
tahun menjelang kemajuan atau kemunduran suatu Negara adalah karena selama
kurun waktu tersebut, para generasi muda dibekali sajian bacaan tertantu,
berperan dalam berbagai aktifitas sesuai dengan hakikat dari bahan bacaan
tersebut. Demikian pula proses merasuknya nilai – nilai yang terkandung dalam
Al-Qur’an selama lebih dari 20 tahun.
Dan satu lagi bukti sejarah, ideologi Republik
Indonesia lahir pada sebuah buku karangan Tan Malaka - Naar de Republiek
Indonesia (Menuju Republik Indonesia, 1924). Peran para pemuda membara dan menyatu
pada sumpah pemuda 1928. Moh. Hatta menulis Indonesia Vrij (1928), disusul
Soekarno Menuju Indonesia Merdeka (1933). dan Indonesia lahir sebagai sebuah Negara
berdaulat pada kurun 20 tahun setelah pertama kali ideologi itu lahir.
Kebetulankah?
Jika memang benar demikian adanya, kemerosotan nilai –
nilai luhur bangsa ini juga mampu diperbaiki dengan pola dan kurun waktu yang
sama, masa depan ditangan pemuda, mungkin seseorang telah memulai rekondisi
moral bangsa ini seperti yang dilakukan Muhammad Saw, atau seperti motivasi
merdeka dalam karya Tan Malaka. Atau mungkin belum sama sekali?
Semoga Tulisan ini bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)