Pages

Senin, 03 Maret 2014

Meminta, Percaya, Menerima ( Resensi Sederhana Buku The Secret Rhonda Byrne )

Meminta
Percaya
Menerima

Tulisan ini isinya ulasan gw tentang bukunya Rhonda Byrne, ulasan/resensi dari sudut pandang orang yang paham dan terkesan dengan buku ini ludah banyak kok di google. Ulasan gw adalah dari sudut pandang orang yang agak kurang paham tentang analogi dan penjelasan yang begitu panjang lebar sampek gw pusing sendiri.

Isi buku ini adalah hasil ngobrol si Byrne sama banyak tokoh profesional tentang sebuah rahasia yang bikin tokoh – tokoh itu menggapai tujuan-impiannya. saking banyaknya gw sampek males baca, padahal intinya Cuma tiga poin diatas.

Yang jadi rahasia utama para tokoh – tokoh besar meraih impian mereka adalah dengan meminta, percaya, dan menerima. Meminta adalah bagian utama ketika kita mulai memimpikan-mengharapkan sesuatu. Di buku ini digarisbesarkan adanya hukum tarik – menarik (metafisika), ketika kita mulai memikirkan sesuatu pikiran kita akan menyebarkan semacem frekuensi ke alam semesta dan alam semesta secara pasti akan merespon dan menjawab pikiran-keinginan kita. Kayak hukum gravitasi, ketika kita lompat dari gedung entah kita orang baik atau jahat, ganteng atau jelek, tetep aja badan kita bakal ngantem tanah, mati. Kayak kisah aladin dan jin dengan 3 permintaan, kan begitu pasti tuh terkabulnya permintaan kita.

Kok seolah gampang Bener ya.., tapi begitulah yang coba disampein ini buku. Tapi gw pikir – pikir ya memang begitu sih, tapi asalkan kita dengan segenap hati percaya. Inilah proses yang paling berat, paling nentuin kita bakal berhasil atau malah putus asa. Dibuku ini ketika kita meminta elemen – elemen yang nerima frekuensi permintaan kita adalah semesta, atau jin tapi Gak menyinggung tuhan mungkin si penulis Gak percaya tuhan malaya dia Make istilah semesta yang dianggepnya sumber yang paling luas. Tapi baik itu Tuhan, jin, pohon gede, yang di cover oleh semesta, itulah sesuatu yang kita percaya sebagai satu sumber tercapainya keinginan kita. Kita harus percaya dengan kemampuan kita melukis kalo kita pengen melahirkan karya lukisan yang tinggi. Kita musti tahu keadaan tanah dan yakin tanah yang kita akan tanemin padi bakal mennghasilkan panen yang berlimpah. Bayangin kalo kita Gak percaya diri, Gak mengenal lingkungan Dimana kita berkarya. keinginan kita Cuma angan – angan belaka, Gak ada jalan yang jelas bagaimana itu semua bisa terwujud, pragmatis. Dan berusaha percaya pada semesta adalah bagian yang berat, kebanyakan orang gagal.

Bagian terakhir adalah menerima, yang dimaksud menerima adalah bagaimana kita harus merasa senang, puas, bangga saat keinginan kita terwujud. Saat kita kepengen banget sama smartphone yang baru rilis dan keren – kerennya, kita berusaha yakin kita bakal dapetin dengan cara nabung berbulan – bulan. Tapi setelah uang terkumpul buat beli itu smartphone udah kalah keren dengan smartphone yang baru keluar lagi. Tapi kenyataannya kita udah berhasil broh... kita wajib merasa senang dong, kalo kita Gak ngerasa senang ya... kita Gak akan dapet apa – apa selain masa – masa melelahkan nunggu tabungan kita cukup. Intinya kita cuma harus  bersyukur... gitu aja sih.

Dibuku ini dibilang tiga poin rahasia diatas udah dari jaman bahela diwarisin turun temurun, yaiyalah setiap ajaran agama dan kearifan budaya selalu ngasih pesan begituan kalo kita mahamin. Menurut wikipedia sebelum si Byrne nulis buku ini dia ngalamin stres berat dan tersadar setelah dikasi buku oleh anaknya (The Science of Getting Rich Yang di tulis oleh Wallace Wattles pada tahun 1910).

Percaya Tuhan atau enggak, sukses atau belum, begitulah kita ngenjalanin hidup. harus punya tujuan (Meminta), musti fokus dan yakin dengan tujuan (Percaya), dan musti bersyukur biar semuanya punya Arti (Menerima).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar