Pages

Minggu, 12 Januari 2014

Untuk seorang Istri, 30 tahun kelak - Sebuah Do'a

Bertatap mata, diatas ranjang
Wulan, kamu terlihat capek sekali malam ini
Bocah – bocah nakal itu pasti berbuat banyak onar ya..
Hmm.. tapi hatimu pasti bahagia
Itu kan salah satu mimpimu selagi muda dulu..

Ingat kamu awal kita bertemu?
Dibalik sebuah rak buku, ditoko buku
Aku yang tidak pernah berniat membeli, hanya mencuri ide – ide
Tapi kecolongan, hatiku malah kau curi

Tubuhku tak genap lagi, berminggu – minggu aku menunggu ditempat yang sama
Dasar jodoh, kita malah bertemu diwarung soto bu Jum
Ingin aku todongkan sendal dan kuminta lagi hatiku yg kamu curi
Tapi aku meleleh, kamu tersenyum lebih dulu
Aku hampir jadi partikel ketika kamu mendekat
Ah sial, ternyata kamu yg lebih dulu mengenalku, naksir padaku
Jadi perjumpaan kita ada settinganmu, asemlah
Kamu itu terlalu begitu untuk begini..
Aku malu...

Ingat juga kamu ketika pertama kali kita mendaki gede pangrango?
Bukan aku mau pamer soal indahnya rumpun edelweis, lautan awan
Atau sekedar mencari tempat mesum yang romantis
Peluh yang bercucuran, nafas yang terengah, langkah yang selit – belit
Aku cuma mengajakmu melakukan hal sulit sayang..
Karena begitulah hidup yang mau dan selalu kita jalani
Oh tuhaan.. apa yang kusaksikan kala itu..
Senyummu tak hilang sedari pintu rimba
Hingga kita mengucapkan selamat tinggal
Pada jingga matahari puncak mandalawangi
Teguh hatiku berucap,
Aku mencintaimu..

Sejak itu aku yakin,
Kamu akan seperti Khadijah yang memberikan hidupnya demi impian Muhammad
Setia dan gigih seperti Borte mendampingi Temujin

Sudah puaskan kamu menatapku malam ini?
Sini, aku kecup keningmu
Tidurlah, biar aku selesaikan dulu pekerjaan malam ini
Sampai jumpa saat fajar sayang..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar