Pages

Rabu, 17 Juli 2013

Undang - Undang Yang Konyol (Sebuah Koreksi)

Penggalan cerita Kisah 47 Ronin - John Allyn

Kota Edo - Jepang 1701

Seumur hidupnya Oishi selalu menentang keke-rasan sesuai ajaran Budha, meskipun kadang dia terpaksa membunuh untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, atau membunuh hewan untuk mendapat makan. Secara pribadi, dia .menyesalkan kekejaman yang terjadi dalam pertandingan mema-nah anjing dan dia tidak keberatan bila olahraga semacam itu dilarang. Akan tetapi, Undang-Undang Pelestarian Hidup yang dikeluarkan Shogun ternyata sangat merugikan. Sekarang ini binatang lebih ber-untung dibanding manusia, dan ini membuat negeri berada di tepi jurang kekacauan ekonomi.

Di kota, Oishi melihat petani yang dulu sangat berhasil kini mengemis mencari kerja karena dilarang membunuh hama yang merusak tanaman. Serigala, musang, burung dan serangga berkeliaran dengan bebas di ladang, sementara petani hanya dapat melihat tanpa dapat berbuat apa-apa.

Oishi tahu bahwa unggas diperdagangkan secara diam-diam di ruang belakang beberapa toko ter-kenal, namun pelanggaran atas undang-undang ini hanya sedikit. Bukan saja karena perangkat adminis-tratif pemerintahan Shogun sangat berhasil dalam menangkap para pelanggar hukum, tapi juga karena denda bagi mereka yang melukai makhluk hidup sangat besar. Dan bila membunuh binatang, "pelaku kejahatan" itu akan dihukum mati.

Ada golongan lain yang senasib dengan petani. Para pemburu, pemasang jerat, dan penyamak kulit juga beramai-ramai memenuhi kota untuk mencari nafkah. Dan yang membuat mereka tidak berdaya adalah lapangan kerja yang tersedia sangat sedikit sementara harga makanan tak terjangkau oleh rakyat biasa karena hasil panen tidak mencukupi. Satu-satunya yang bisa diperoleh dengan murah adalah gadis untuk menemani tidur karena makin banyak petani yang menjual anak gadis mereka ke rumah pelacuran.

Kebijakan yang aneh, membikin wanita lebih murah disbanding pangan. Ada lebih konyolnya lagi latar belakang diberlakukannya undang – undang tersebut karena sang Shogun  pernah kehilangan seorang anak - putranya yang berusia empat tahun meninggal dunia. Dan pendetanya mengatakan bahwa untuk bisa punya putra lagi, dia harus bertobat

mungkin dia pernah menghilangkan nyawa bebe-rapa makhluk hidup. Kau sudah tahu kalau kita tidak lagi menggunakan anjing dalam pertandingan, itu karena Shogun dilahirkan pada Tahun Anjing, Sekarang, membunuh anjing akan dihukum mati."

Bahkan di penggalan cerita yang lain anjing yang mati diperlakukan selayaknya manusia, dimandikan dimasukkan kedalam peti dan dipikul oleh dua orang manusia.

Cerita ini bisa menjadi teladan koreksi, bagi masyarakat dan pemerintah kita bahwa seringkali dizaman yang lebih dan modern seperti sekarang, mereka juga memberlakukan kebijakan yang serupa-sepadan seperti penggalan cerita diatas pada zamannya.

Lucu ya, astagfirullah!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar