Pages

Jumat, 19 Juli 2013

Menulis!

Apasih pentingnya menulis?

-          Biar eksis
-          Biar diliat – dinilai orang
-          Biar ada bahan buat diceritain ke orang – orang
-          Kewajiban (buat yg kerja dan masih sekolah)
-          Macem – macemlah pokoknya.

Kadang pengen aja sih nulis, sekedar iseng.

Tapi hakikatnya, menulis adalah yang paling berpengaruh pada kemajuan zaman. Menurut gw menulis adalah mengabadikan ide pada sebuah media, apapun itu, kanvas, musik, tulisan, dll. Bayangin klo gk ada orang yg karyanya bertahan setelah dia mati, bakalan gk ada perubahan buat generasi sebelumnya. Karena generasi setelahnya hanya lagi – lagi berpikir dan bertindak berdasarkan apa yang dia baca, dia lihat pada era kehidupannya. Mereka gk menelaah apa saja kejadian yang mempengaruhi kehidupan di masa mereka, jelaslah mereka gk menelaah karena memang gk ada yang ditelaah (gk ada tulisan). Kecuali kalau masih ada kisah – kisah yang terus menerus diceritakan dari generasi ke generasi. Tapi mau sampai kapan?, yang namanya cerita dari mulut kemulut toh pasti sangat dipengaruhi emosi dan ide si penutur. Pasti walaupun sedikit ada yang dilebih – lebihkan atau berkurang. Disinilah fungsi tulisan, sebagai dokumen tanda bukti bahwa suatu kejadian telah terjadi, sebuah ide pernah terwujud, atau sebuah kisah pernah diketahui dan berpengaruh pada kehidupan jauh setelah kisah tersebut ada.

Klo gk ada tulisan, gk ada yang bisa dipelajari dan dikembangkan.

Buat gw, menulis itu mengurangi beban otak untuk mengingat, karena diotak gw gk ada menu Search kayak di komputer, atau menandai hal – hal penting dengan stabilo warna – warni biar mudah dicari lagi kalo lupa kayak kalo kita baca buku. Jadi kalo lupa tinggal liat – liat catetan aja.

Apapun persepsi orang – orang menulis itu penting. jaman dolo sebelum semua orang bisa menulis dan membaca, ide dan hasil pemikiran dijadiin sebuah lagu yang panjang dan disenandungkan diajarkan secara turun temurun. Ya itulah kenapa klo orang seumuran kakek buyut gw sering nembang, nyayiin lagu yang nadanya itu aja tapi liriknya panjang buanget, da entah apa artinya. Contoh karya – karya tulisan yang dijadiin tembang itu kayak serta/sureq atau kalo dibaca selayaknya tulisan bisa dinamain epik, karena rata – rata tembang berisi tentang kisah – kisah yang jadi panutan.



ada beberapa serat yg gw tau




Atau mungkin dari daerah melayu dijaiin semacem sajak yang juga bisa dinyanyiin kayak Gurindam dua belas http://id.wikipedia.org/wiki/Gurindam_Dua_Belas

Kesemuanya terkandung kisah – kisah dan panutan dan tuntunan kayak Novel – novel dijaman kita dan buku motivasi yang kadang ngebosenin. Setiap daerha pasti punya kisa- kisah yang sama bagusnya, tapi mungkin ketidak adanya tulisan bikin orang – orang gk tau bau kisah itu pernah ada diaerahnya.

Ada juga tulisan yang mendokumentasikan suatu kejadian, Karena jaman dulu emang masih belum ada media massa, seperti syair karya penyair lampung – melayu Mohamad soleh yang mengisahkan letusan gunung Krakatau yang super dahsyat tahun 1883, atau catatn sir Thomas Stamford raffles tentang keresahannya sewaktu gunung Tambora meletus dengan begitu dhsyat 1815. Dan karena kedahsyatan dari letusan tersebut iklim dunia sempat berubah untuk beberapa bulan, bahkan beberapa hari setelah tambora meletus menyebabkan Napoleon Bonaparte mengalami kekalahan dalam perang karena cuaca buruk yang ditimbulkan letusan Tambora. Bayangkan kalau tulisan – tulisan tersebt gk ada, kita Cuma tau dalam periode kehidupan kita Krakatau itu udah ada, atau gunung tambora itu memang udah sompal dari sananya.

Dan begitu pentingnya sebuah tulisan dan dokumentasi sejarah berpengaruh pada pola berpikir manusia dari generasi ke generasi. Dalam tafsir tematik wawasan Al-Qur’an menjelaskan bahwa seruan para nabi selalu lebih luas dari generasi sebelum ke generasi sesudahnya, dari Nuh, Hud, Shaleh hingga Muhammad.

Menulis juga menjadi acuan tingkat kepahaman dari apa saja yang telah kita baca, baik itu dari buku atau dari pengamatan langsung terhadap kehidupan. Lagian menulis itu semacem menyimpan kesenangan terhadap penemuan hal – hal baru dari sebuah buku atau bentuk pengetahuan apapun. karena sebaik – baik ingatan manusia, rata – rata dari kita hanya mampu mengingat 15% dari keseluruhan yang kita pelajari dalam satu hari. Sayang kan kalo ada memori – memori yang baik tetapi kita hanya bisa menikmatinya hanya sekali waktu saja.


Udahlah, kepanjangan
Ntar malah ngebosenin, salam tanda seru..!!!

 “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” – Pramoedya Ananta Toer


Tidak ada komentar:

Posting Komentar